Surabaya, JNN.co.id – Untuk melestarikan adat dan budaya leluhur Nusantara, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jawa Timur, KPP Srie Soeputro Jowo Uja Ciptonegoro mengajak anggota komunitasnya melakukan perjalanan spiritual ke Alas Purwo Banyuwangi.
Ia jelaskan, sengaja perjalanan spiritual ini diadakan di bulan Suro untuk tujuan nguri-uri (melestarikan) adat dan budaya nenek moyang bangsa Nusantara.
“Seperti kita ketahui bersama, setiap bulan Suro ada kebiasaan untuk mengunjungi tempat sepi seperti gunung, tepian samudra, gua dan sebagainya,” jelas Ketua DPW MATRA Jawa Timur yang oleh anggota komunitasnya sering disapa dengan panggilan Gus Billy.
Menurut Gus Billy, generasi masa kini yang jadi anggota komunitas Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) perlu napak tilas kebiasaan para pendahulu. ‘Paling tidak bisa merasakan suasana saat menyepi di tempat-tempat yang dianggap punya nilai magis, ‘ tambahnya.
Sengaja dipilih Alas Purwo sebagai tujuan wisata spiritual komunitas MATRA, karena hutan yang berada di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi itu menjadi tempat favorit para spiritualis dari berbagai wilayah Nusantara untuk merayakan Suro.
“Bahkan ada anggapan, jika belum pernah menyepi di Alas Purwo dia belum dianggap sebagai spiritualis sejati,” kata Gus Billy lagi.
Direncanakan, peserta perjalanan spiritual komunitas MATRA 2005 berangkat menuju Banyuwangi, Jumat (18/07/2025) pagi dengan naik bus.
Heru Gunarso Yuwono, anggota Komunitas MATRA asal Sidoarjo menjelaskan, rombongan akan berangkat dari Cafe Bicopis, kawasan MERR, Surabaya Timur tepat pukul 08.00 WIB.
Dalam perjalanan, rombongan yang beragama Islam diberi kesempatan menunaikan shalat Jumat.
Setelah itu bus akan istirahat di obyek wisata Watudodol Banyuwangi. “Tak jauh dari pondok wisata yang di atasnya ada patung Gandrung ada tempat yang disebut Umbul Dunga. Di situ akan diambil air suci untuk melengkapi uba rampe saat upacara adat Suro di Alas Purwo,” jelas Heru Gunarso.
Tujuan berikutnya adalah Pura Kawitan yang berdiri tak jauh dari Alas Purwo. Di tempat ini juga, rombongan akan dibagi per kelompok beranggotakan 10-11 orang.
Setelah itu peserta perjalanan spiritual ini dipersilahkan untuk beristirahat sambil menunggu hari gelap.
“Sengaja acara inti masuk goa dimulai pukul 22.00 malam. Setiap kelompok secara bergantian diajak memasuki kawasan inti Alas Purwo untu menuju goa yang sudah ditentukan, ” tambah Heru Gunarso Yuwono.
Setelah “bermalam” di goa untuk menyepi, pada pukul 05.00 pagi hari kelompok pertama dipersilahkan keluar goa menuju titik kumpul untuk perjalanan kembali menuju Surabaya.
Gus Billy menambahkan, kepada peserta perjalanan spiritual yang rata-rata muda usia ini akan ditularkan kebiasaan berdoa sebelum memulai setiap rangkaian acara yang sudah disusun dengan rapi.
“Kita ini kan sering lupa bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ya. Ayolah, selama perjalanan spiritual komunitas MATRA ini kita biasakan membaca doa sebelum melakukan apapun dan berucap syukur setelah kita melakukan apapun, ” demikian kata Gus Billy. (Yami Wahyono)









