Soal Leletnya Pelayanan SIM; Kasihumas Polres Sumenep Berdalih Kekurangan Personel

0
61

Sumenep, JNN.co.id – KanalNews.id – Viralnya pelayanan SIM di Satlantas Polres Sumenep, Madura, Polda Jatim, yang dituding lelet oleh sejumlah warga akhirnya mendapat respon dari Kasihumas AKP. Widiarti.

Sebelumnya, Kasihumas Polres Sumenep, tidak merespon chat WhatsApp wawancara wartawan media ini, kemudia setelah beritanya tayang baru pihaknya menghubungi media ini pada Senin (05/05/2025) kemarin.

Awal mulanya dalam telpon WA-nya Kasihumas Polres Sumenep terdengar seperti naik pitam karena media ini menulis fakta pelayanan SIM yang lemot hingga 3 jam lebih di wilayah kerjanya.

Namun setelah media ini menjelaskan bahwa fakta pelayanan SIM yang memang lelet (lemot), Kasihumas Polres baru menurunkan nada bicaranya dan menjelaskan bahwa leletnya pelayanan SIM akibat pemohon pada hari itu membludak.

“Sudah tahu hari Senin pasti membludak kenapa mengajukan,” ujarnya kepada media ini. Senin (05/05/2025) sore.

Namun ketika ditanya kenapa tidak menambah petugas disetiap loket yang hanya satu petugas agar tidak lemot, AKP. Widi panggilan karibnya menjawab bahwa pihaknya memang kekurangan personel.

“Tidak bisa nambah petugas mas, karena kami memang kekurangan personel, untuk merekrut ulang harus persetujuan dari pusat, ” dalihnya.

Sementara itu, sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat mengeluhkan lambatnya pelayanan SIM di Satlantas Polres Sumenep, Madura. Antrean panjang membuat warga harus menunggu hingga berjam-jam.

Keluhan tersebut disampaikan oleh seorang salah satu warga Kecamatan Batang-Batang berinisial M. Ia mengaku datang ke loket pelayanan SIM SATPAS Polres Sumenep sekitar pukul 07.30 WIB.

Namun hingga pukul 11.00 WIB, M mengaku proses perpanjangan SIM C miliknya belum selesai-selesai. Ia menyebut antrean sangat panjang.

“Padahal saya hanya perpanjang SIM C bukan buat baru. Tapi sudah hampir empat jam belum selesai,” ungkap M kepada wartawan media ini di Ruang SATPAS Polres Sumenep. Senin (5/5/2025).

Menurutnya, lamanya antrean disebabkan terbatasnya jumlah loket pelayanan, termasuk loket pendaftaran dan pembayaran yang hanya satu.

“Loketnya cuma satu. Jadi yang antre menumpuk, lama sekali prosesnya,” lanjut M dengan nada kecewa.

Tak hanya itu, M juga menyoroti soal kurangnya transparansi dalam sistem antrean pelayanan SIM di Polres Sumenep.

“Enggak ada nomor antrean. Jadi kayaknya kami menduga siapa yang kenal petugas bisa saja dipanggil duluan,” ujar M menjelaskan.

Ia merasa pelayanan publik seharusnya adil dan transparan, apalagi untuk layanan administrasi seperti perpanjangan SIM.

Akibat antrean panjang, M mengaku banyak aktivitas lainnya terganggu bahkan gagal ia kerjakan karena harus antre lama.

“Saya sudah izin kerja setengah hari. Tapi kenyataannya di sini hampir empat jam belum selesai,” keluhnya.

Ditempat yang sama, seorang Pengacara asal Kecamatan Perasaan Syamsuri berharap, pihak kepolisian, khususnya Satlantas Polres Sumenep, segera membenahi sistem pelayanan agar lebih cepat dan efisien.

“Minimal ada nomor antrean yang jelas dan penambahan petugas loket,” sarannya.

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi loket pelayanan memang cukup padat. Banyak warga terlihat menunggu giliran sejak pagi.

Beberapa di antaranya juga tampak mengeluh dan terlihat gelisah karena waktu tunggu yang tidak pasti dan terlalu lama.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Satlantas Polres Sumenep belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga tersebut.

Diharapkan pelayanan publik di sektor kepolisian dapat lebih baik, cepat, dan transparan demi kepuasan masyarakat. (Tim/ Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here