RSUD dr Iskak Tulungagung Siapkan Sistem Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas TBC

0
121

Tulungagung, JNN.co.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkolaborasi bersama Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung berkomitmen mempercepat eliminasi penyakit Tuberkulosis (TBC) menuju 2030.

Dalam hal ini disampaikan langsung Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo (GSW) saat menghadiri kegiatan koordinasi lintas sektor pencegahan dan penanggulangan TBC di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Senin (20/10/2025).

Example 300×600
Dalam kesempatan yang sama. GSW juga melantik pengurus PPTI cabang Kabupaten Tulungagung, yang diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pemberantasan TBC di daerah.

“Eliminasi TBC bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tapi tanggung jawab bersama. Saya menginstruksikan seluruh pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, dan fasilitas layanan kesehatan, untuk bersinergi dalam mempercepat eliminasi TBC 2030,” tegasnya

Berdasarkan Sistem Informasi Tuberkulosis 2025, di Kabupaten Tulungagung cakupan penemuan terduga TBC baru mencapai 75,52 persen (10.509) orang. Sementara itu, penemuan kasus TBC baru 43,63 persen (1.249) kasus, dengan tingkat keberhasilan pengobatan 84.60 persen, masih di bawah target nasional sebesar 90 persen.

“Masih ada penderita TBC yang belum menjalani pengobatan, dan ini menjadi potensi sumber penularan di masyarakat. Karena itu, sinergi semua pihak mutlak diperlukan,” ujarnya.

Ketua Badan Kehormatan PPTI Kabupaten Tulungagung, Endang Dwi Retnowati menegaskan, bahwa PPTI hadir

sebagai wadah koordinasi dan gerakan masyarakat sipil yang berperan langsung dalam mendukung pemerintah menanggulangi TBC.

“PPTI Tulungagung bukan hanya simbol, tetapi wadah nyata untuk menggerakkan potensi masyarakat. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam skrining, pengobatan, edukasi, dan pengawasan, kepatuhan pasien terhadap pengobatan,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dokter Zuhrotul Aini, menegaskan bahwa rumah sakit daerah sebagai fasilitas rujukan utama di Tulungagung berkomitmen mendukung penuh upaya eliminasi TBC.

Tidak hanya melayani pengobatan pasien TBC, tetapi juga aktif dalam deteksi dini dan pengawasan terapi. Kami memaksimalkan fasilitas dan sumber daya agar pelayanan penanganan TBC lebih cepat dan tuntas,” jelasnya.

Di tempat yang sama dokter Aini menambahkan, kolaborasi lintas sektor yang dipimpin bupati menjadi kunci penting dalam menghapus stigma terhadap penderita TBC dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini. Selain itu RSUD dr Iskak juga memperkuat layanan kuratif yang berfokus pada edukasi publik.

Upaya ini dilakukan selalu kerjasama dengan Puskesmas, organisasi masyarakat serta kader kesehatan desa untuk mengubah stigma terhadap pasien TBC.

“Dalam hal ini kunci eliminasi TBC harus berkerja bersama. Kami butuh dukungan masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri dan menjalani pengobatan sampai sembuh,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui kegiatan koordinasi lintas sektor ini, menegaskan pentingnya peran seluruh elemen. Mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dunia pendidikan, hingga sektor swasta.

Guna mendorong percepatan eliminasi TBC 2030. Dengan penguatan sistem kesehatan, pemanfaatan teknologi,serta kolaborasi dengan komunitas PPTI,diharapkan angka kasus TBC di Tulungagung terus menurun serta pengobatan sejak dini.(ADV/Aris)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here