Banda Aceh – Ketua Fraksi Gerindra DPRK Banda Aceh, Ramza Harli, melontarkan kecaman keras terhadap PLN Aceh atas pemadaman listrik yang berlangsung lama dan tak jelas kapan akan selesai. Menurutnya, perusahaan listrik negara itu harus segera menunaikan kewajibannya untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat terdampak.
Dalam pertemuan dengar pendapat bersama manajemen PLN Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang, Ramza menyebut bahwa pelayanan PLN sangat tidak memadai. “Kalau pelanggan terlambat bayar langsung dikenakan denda, tapi ketika PLN yang gagal, masyarakat justru dibebani kerugian,” ujarnya. Ia menyoroti banyak warga kehilangan uang karena alat elektronik rusak atau usaha kecil menengah (UMKM) terhenti akibat listrik padam mendadak.
Ramza juga menuding bahwa pemadaman listrik tidak diterapkan secara merata. Ia menegaskan tidak boleh ada perlakuan istimewa: “Tolong jadwal pemadaman disusun secermat mungkin. Jangan kantong rakyat kecil yang selalu tergilas, sementara wilayah elit tetap terang.”
Selain itu, ia menekankan bahwa PLN harus bertanggung jawab penuh dan transparan soal penyebab kegagalan sistem. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa regulasi menyebutkan hak pelanggan terhadap mutu layanan, dan bila PLN gagal memenuhi standar, kompensasi adalah konsekuensi yang wajar.
Sejumlah anggota DPRK juga hadir dalam forum tersebut, didampingi pihak Ombudsman Aceh. Di hadapan hadirin, Ramza mendesak agar PLN Aceh segera menghitung dan menyalurkan ganti rugi yang layak untuk warga yang dirugikan.(Ahmad)