Sumenep, JNN.co.id – Bu Gubernur Khofifah. Kapan bawa air bersih ke Pulau Sapudi? Sampean kan pernah bawa 750 ribu liter air bersih dari Surabaya untuk warga di Pulau Sapudi, November 2019 lalu.
Sekarang warga Pulau Sapudi berduka, Bu. Akibat dampak Gempa Bumi M 6,5 Selasa malam. Banyak rumah warga dan tempat ibadah yang rusak. Mereka butuh bantuan Ibu Gubernur Khofifah.
Pemrov Jatim wajib bantu, Bu. Karena banyak potensi SDA Sumenep yang dinikmati Pemrov Jatim. Yang menonjol PI Migas. Karena sumber Migas itu ada di offshore alias wilayah laut nasional, berdasar UU. DBH Migas-nya lebih banyak mengalir ke nasional daripada mengalir ke Kabupaten penghasil.
Pemerintahan hanya memberi golden share PI 10% untuk Provinsi dan Kabupaten wilayah Migas. Dari PI saja, bisa bejibun, hmmm
Karena investasi Migas bisa Rp 3 Triliun. Golden share PI sebesar 10%= Rp 300 miliar.
Jika dijadikan jaminan utang..hmmm
Atau dikontraklerjasamakan dengan pihak ketiga, hmmm…
Pembagian P1 10% itu, sesuai Permen ESDM No. 37/2016. Berupa Participating Interest (PI) 10% adalah hak BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk memiliki saham 10% di wilayah kerja migas yang berproduksi.
Bu Khofifah.
7 tahun lalu. Insiden Gempa menimpa warga Pulau Sapudi. Ada 3 warga yang meninggal dunia. Juga 246 bangunan rusak akibat gempa. Gubernur Soekarwo, waktu itu, memberi bantuan Rp 25 Miliar untuk mengatasi objek terdampak Gempa.
Jika dikonversi ke rupiah. Anggap Rp 20 Miliar itu dibagi 246 rumah untuk perbaikan. Tiap rumah menelan biaya Rp 81,3 juta. Angka itu melebihi anggaran BSPS Rp 20 juta per rumah.
Saya tak mau mengungkit bantuan gempa Sapudi di tahun 2018 itu. Saya hanya ingin mengetuk hati Bu Gubernur Khofifah. Kalau di Perairan Sapudi itu ada tempat eksplorasi Migas yang dikelola HCML.
Kata Lain, alam Pulau Sapudi itu dikeruk untuk kebutuhan Migas Nasional. Dan Provinsi banyak ikut kecipratan dari sumber Migas HCML itu.
Salam..(Hambali)