Sumenep, JNN.co.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur menggelar doa bersama dan istighatsah yang dihadiri oleh ratusan masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari ulama, tokoh masyarakat, jajaran OPD, pemuda lintas organisasi hingga pengemudi ojek online (ojol) di pendopo Agung Keraton Sumenep. Selesa (02/02025).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan ikhtiar spiritual sekaligus bentuk penguatan kebersamaan seluruh elemen masyarakat. Ia menegaskan, keamanan dan kedamaian daerah adalah pondasi bagi keberlanjutan pembangunan.
“Kabupaten Sumenep ini rumah kita. Mari kita jaga bersama agar tetap aman, kondusif, dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya,” ujarnya.
Menurutnya, persatuan menjadi kunci utama di tengah dinamika sosial dan politik. Jika masyarakat mampu menjaga kerukunan, potensi perpecahan bisa dihindari dan roda ekonomi tetap berjalan lancar.
Bupati Fauzi juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan kolektif. Ia mengajak masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu-isu yang dapat memicu kegaduhan, terutama menjelang momentum politik yang rawan gesekan.
“Yang pasti kita mendoakan dan berharap semoga ke depan semakin baik, semakin kondusif, semakin berhati-hati,” tambahnya.
Keterlibatan para pengemudi ojol dalam doa bersama, lanjutnya, menjadi simbol bahwa menjaga kondusifitas daerah bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan. Semua lapisan masyarakat memiliki peran strategis untuk merawat harmoni bersama.
Menjaga kondusifitas bukan hanya tugas aparat keamanan. Semua pihak, dari ulama, tokoh masyarakat, hingga ojol, punya tanggung jawab moral untuk merawat persatuan ini,” kata Bupati menegaskan.
Ia menambahkan, doa bersama ini juga menjadi ruang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan warganya. Dengan kebersamaan yang terus dijaga, pembangunan tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan nilai kebersamaan dan spiritualitas.
Gelaran doa dan istighotsah di jantung Keraton Sumenep itu, sekaligus mengingatkan masyarakat bahwa stabilitas keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dengan suasana yang damai, aktivitas warga dapat berjalan lancar dan pemerintah bisa lebih fokus menjalankan program pembangunan.
“Mari bersama-sama kita rawat rumah kita tercinta, Sumenep, agar tetap menjadi daerah yang damai, kondusif, dan penuh keberkahan,” tandasnya. (Hor95)









