Gandus Menggugat! Jalan Rusak Lumpuhkan Ekonomi, Warga Kembali Geruduk Kantor Gubernur Sumsel

0
91

Palembang, JNN.co.id – Puluhan warga Gandus, Kota Palembang, kembali turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Mereka bukan sekadar menuntut perbaikan jalan, tetapi juga memperjuangkan hak hidup yang terenggut akibat kondisi Jalan Lettu Karim Kadir yang semakin memprihatinkan.

Janji Tinggal Janji, Jalan Semakin Memprihatinkan

“Kami datang ke sini bukan untuk berwisata, tetapi untuk menagih janji!” seru Afrianto Tri Putra, Perwakilan Forum Masyarakat Gandus Bersatu Sumsel, dengan suara lantang, Selasa (18/3/2025).

“Kami sudah dijanjikan perbaikan jalan pada Maret 2025, tetapi hingga hari ini, tidak ada tanda-tanda pembangunan yang dilakukan.”

Aksi ini merupakan jilid II, sebuah bukti nyata bahwa kesabaran warga Gandus telah mencapai batasnya. Kondisi jalan yang semakin parah, diperparah dengan naiknya debit sungai di samping jalan, telah mengubah jalan tersebut menjadi kubangan lumpur yang mematikan.

Kendaraan yang nekat melintas sering kali mogok, bahkan tak jarang terjadi kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.

Gandus Terisolasi, Ekonomi Lumpuh

“Kami merasa seperti hidup di pulau terpencil,” keluh seorang ibu rumah tangga dengan nada putus asa. “Anak-anak kami kesulitan pergi ke sekolah, kami kesulitan mencari nafkah, dan harga kebutuhan pokok pun melonjak karena biaya transportasi yang tinggi.”

Kondisi jalan yang rusak parah ini bukan hanya mengisolasi warga Gandus, tetapi juga melumpuhkan perekonomian mereka. Para pedagang kesulitan mendistribusikan barang dagangan, petani kesulitan mengangkut hasil panen, dan para pekerja pun terancam kehilangan mata pencaharian.

Janji Pemeliharaan dan Tender yang Tak Pasti
Di tengah aksi yang memanas, Sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, Ridwan, akhirnya menemui massa aksi. Ia menjanjikan pemeliharaan jalan sementara dalam tiga hari ke depan, sambil menunggu proses tender untuk perbaikan permanen.

“Kami akan melakukan pemeliharaan jalan sementara agar bisa dilalui,” ujarnya. “Untuk konstruksi permanen, kami sudah menganggarkan dan sedang dalam tahap tender, yang diperkirakan akan selesai dalam 10 hari ke depan.”

Namun, janji ini tidak sepenuhnya meredakan kekecewaan warga. Mereka mempertanyakan mengapa proses tender membutuhkan waktu selama itu, sementara kondisi jalan semakin memburuk setiap harinya.
Warga Gandus Tidak Akan Menyerah

“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai jalan ini benar-benar diperbaiki,” tegas Afrianto. “Kami akan terus mengawal janji pemerintah dan memastikan bahwa perbaikan jalan ini segera terealisasi.”

Aksi warga Gandus ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan ketidakpedulian pemerintah. Mereka tidak akan menyerah sampai hak mereka untuk hidup layak dipenuhi.

Semoga, dengan adanya tekanan dari berbagai pihak, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, dan mengembalikan kehidupan normal bagi warga Gandus.(Wis/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here