Ogan Komering Ilir, JNN.co.id – Tangis pilu dan rasa frustrasi menyelimuti warga Desa Kandis, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Mimpi buruk yang selama ini menghantui mereka akhirnya menjadi kenyataan. Jembatan yang menjadi nadi penghubung kehidupan mereka, yang telah lama dikhawatirkan nyaris putus, kini ambruk total, merenggut akses dan harapan mereka.
Jeritan Warga yang Terabaikan
SB (32), salah satu warga yang putus asa, mengungkapkan bahwa kondisi jembatan yang memprihatinkan ini telah lama menjadi keluhan masyarakat. Namun, suara mereka seolah tenggelam dalam sunyi, terabaikan oleh pemerintah daerah.
Meskipun telah diangkat ke permukaan sejak masa kepemimpinan Pj Bupati Asmar Wijaya, penanganan masalah ini dinilai sangat lambat dan tidak serius.
“Kami sudah berteriak, kami sudah memohon, bahkan kami sudah memviralkan kondisi jembatan ini di media. Tapi apa? Seolah tidak ada yang peduli,” ungkap SB dengan nada getir.
“Kami bahkan sempat bergotong royong memperbaikinya dengan bantuan imbauan dari Kapolsek Pampangan. Tapi tadi malam, Selasa (18/3) sekitar pukul 19.30 WIB, jembatan ini benar-benar menyerah, ambruk karena tanah di bawahnya tergerus derasnya arus air.”
Desa Kandis Lumpuh Total, Warga Terisolasi
Ambruknya jembatan ini bukan sekadar bencana fisik, tetapi juga bencana kemanusiaan.
Akses utama masyarakat Desa Kandis lumpuh total, memutus mereka dari dunia luar. Warga yang biasanya bebas bepergian ke Kayuagung dan daerah lain kini terisolasi, terkurung dalam keterbatasan. Aktivitas harian mereka, dari mencari nafkah hingga mengakses layanan kesehatan, terhambat.
“Bagaimana kami bisa hidup seperti ini? Kami terisolasi, kami kesulitan mencari nafkah, kami kesulitan mengakses layanan kesehatan Dan aktivitas lainya,” keluh seorang warga. “Kami mohon, pemerintah, jangan biarkan kami seperti ini. Kami butuh jembatan ini, kami butuh kehidupan kami kembali.”
Harapan di Tengah Keputusasaan
Di tengah keputusasaan, masih tersisa secercah harapan. Masyarakat Desa Kandis menanti tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten OKI untuk segera memperbaiki jembatan yang ambruk ini.
Mereka berharap, pemerintah tidak lagi menutup mata dan telinga, tetapi segera turun tangan sebelum keadaan semakin parah.
“Kami tidak butuh janji, kami butuh tindakan,” tegas SB. “Kami berharap, pemerintah segera membangun kembali jembatan ini, agar aktivitas kami bisa kembali normal, agar kami bisa kembali hidup dengan layak.”
Sorotan Media dan Desakan Tindakan Cepat
Kejadian ini telah menjadi sorotan media, memicu desakan dari berbagai pihak agar pemerintah daerah segera bertindak cepat. Masyarakat luas juga turut bersimpati dan memberikan dukungan kepada warga Desa Kandis.
Semoga, dengan adanya tekanan dari berbagai pihak, pemerintah Kabupaten OKI segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, mengembalikan kehidupan normal bagi warga Desa Kandis.(Fis/Wis)