Ogan Komering Ilir, JNN.co.id – Serikat Pemuda dan Masyarakat (SPM) Sumatera Selatan mengungkap dugaan markup dalam pengelolaan anggaran Puskesmas Muara Batun, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dugaan penyimpangan ini ditemukan dalam berbagai kegiatan yang dibiayai oleh APBD, terutama terkait belanja perjalanan dinas dan pengadaan barang serta jasa.
Koordinator SPM Sumsel, Yovie Maitaha, menyatakan bahwa hasil investigasi timnya menunjukkan adanya indikasi ketidakwajaran dalam laporan keuangan puskesmas tersebut. Beberapa temuan yang mencurigakan antara lain:
Belanja Perjalanan Dinas yang Diduga Dimarkup
Dalam kategori penyediaan layanan kesehatan untuk UKM dan UKP rujukan tingkat daerah kabupaten/kota, ditemukan beberapa pos belanja perjalanan dinas dengan angka yang cukup besar, di antaranya:
Rp 27 juta (Februari 2024)
Rp 145,5 juta (Februari 2024)
Rp 72 juta (Februari 2024)
Rp 39 juta (Februari 2024)
Rp 18,9 juta (Februari 2024)
Rp 16,2 juta (Februari 2024)
Dan beberapa pos lainnya yang jika ditotal mencapai ratusan juta rupiah.
Kejanggalan dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Tak hanya perjalanan dinas, SPM Sumsel juga menemukan adanya kejanggalan dalam pengadaan barang dan jasa di Puskesmas Muara Batun. Beberapa anggaran yang diduga bermasalah meliputi:
Belanja makanan dan minuman rapat sebesar Rp 18,9 juta (Februari 2024)
Belanja makanan dan minuman fasilitas kesehatan sebesar Rp 148,3 juta (Januari 2024)
Belanja barang dan jasa BLUD sebesar Rp 1,004 miliar (Januari 2024)
Belanja pakaian dinas harian (PDH) sebesar Rp 26,45 juta (Januari 2024)
Menurut Yovie, angka-angka tersebut tidak wajar dan diduga fiktif. “Kami menduga laporan ini tidak sesuai dengan realisasi di lapangan. Oleh karena itu, kami akan segera melaporkan Kepala Puskesmas Muara Batun atas dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Sebagai organisasi kontrol sosial, kami memiliki hak untuk mengawasi penggunaan keuangan negara, dan kami berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti laporan ini,” tegasnya dalam wawancara di sekretariat SPM Sumsel pada Jumat (7/2/2025).
Ketika dikonfirmasi mengenai tuduhan ini, Kepala Puskesmas Muara Batun, Susanti, M.Kes., memberikan tanggapan nya. melalui WhatsApp ”
Maaf ya pak bukan saya tidak mau menjawab tapi sekarang ini saya lagi di periksa tepikor OKI, silakan tanya ke tepikor pak” Jawabnya singkat.
SPM Sumsel berharap agar aparat penegak hukum segera turun tangan dan mengusut dugaan penyimpangan ini. “Kami tidak ingin anggaran kesehatan yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat malah disalahgunakan. Jika dugaan ini benar, pelakunya harus bertanggung jawab di hadapan hukum,” pungkas Yovie.(Fis/Wis)