Bandar Lampung, JNN.co.id – Membuktikan kalau rakyat indonesia sedang di miskinkan oleh negaranya sendiri betapa tidak , di hari tani yang jelas kemarin ,banyak petani yang merasa tidak puas dengan pelayanan pemerintah setempat,
Bahkan bukan itu saja hasil panen petani pun di keluhkan karna tidak sesuai dengan daya serap pemerintah setempat dan pupuk pun di atur sedemikian oleh pemerintah hingga hasil panen kurang memuaskan petani.
Lembaga bantuan hukum.(LBH) Bandar Lampung menyebutkan petani didesain dalam kondisi miskin dan tak berdaya. Sebelum produksi, petani sulit mengakses lahan, tahap produksi susah memperoleh pupuk, dan saat panen tak punya posisi tawar menentukan harga.
Alih-alih memihak petani, sikap pemerintah sebagai regulator kebijakan justru menjadi aktor utama dalam perampasan tanah yang menjadi ruang penghidupan petani,” kata Kepala Divisi Advokasi LBH Bandar Lampung, Prabowo Pamungkas saat aksi di Tugu Adipura, Selasa (26/9).
Menurutnya, walaupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang diklaim akan mensejahterakan petani, namun sama sekali tidak berdampak secara signifikan bagi para petani.
“Kebijakan yang digulirkan hanyalah gimmick dan lips service semata sehingga tak berdampak apapun bagi petani.
Kartu Petani Berjaya yang digadangkan dapat mensejahterakan petani tapi tidak pernah terasa sedikit pun oleh petani di Kota Baru,” ujarnya.
Tak hanya itu, Prabowo Pamungkas menjelaskan petani juga dihadapkan pada represifitas aparat, kriminalisasi, dan politik pecah belah yang sering dilakukan oleh negara dan swasta.
Sehingga petani memang tak diberikan pilihan selain melawan.
Berikut ini tuntuan yang disampaikan Aliansi Solidaritas Petani Lampung pada Parade Hari Tani Nasional 2023:
Berikan Akses Tanah Kepada Petani Jan Wujudkan Reforma Agraria Sejati
Hentikan Kriminalisasi Petani Kota Baru
Tuntaskan Kelangkaan Pupuk
Stabilkan Harga Singkong Dan Jagung
Hapuskan Solusi Palsu Kartu Petani Berjaya.(R01/Fakta group/Her/Wis).