Untuk Apa Rebutan/Berebut Kekuasaan

(Pesan tertulis untuk presiden Jokowi)

JNN.co.id – Setiap orang yang berkuasa tentu ingin terwujudnya stabilitas nasional. Stabilitas yang jauh dari kegaduhan politik secara luas. Karenanya, demi stabilitas, akan dilakukan dengan cara apapun sebagaimana yang pernah dilakukan para raja dinusantara.

Nanti dulu ! Sebagian besar rakyat sudah melek politik, baik yang tergabung dalam kelompok partisan maupun non partisan. Stabilitas itu memang salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam suatu pemerintahan. Tapi tujuannya semata-mata untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan sekelompok orang atau golongan tertentu.

Buat apa menciptakan stabilitas jika hanya untuk menambah pundi-pundi kekayaan ?
Buat apa stabilitas jika untuk memarjinalkan rakyat kecil ?
Buat apa menciptakan stabilitas politik jika prakteknya yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin dan ekonomi semakin sulit ?
Buat apa stabilitas politik jika disana sini dibangun budaya yang koruptif ?
Buat apa ?

Selama ini jurusnya penguasa demi melanggengkan kekuasaan politiknya selalu mengedepankan pendekatan strategi ketergantungan pada rakyatnya. Mayoritas rakyat dimanjakan dengan umpan secuil bantuan, tapi disisi lain rakyat tidak sadar jika diberi beban dan diperas keringatnya dengan berbagai kwajiban membayar pajak disemua lini. Buat apa secuil bantuan jika disana sina dinaikkan harga kebutuhan dasar ?

Rakyat sudah melek politik, kalian tidak usah banyak tingkah !!!
Karena rakyat sudah muak dengan politik.
Rakyat tidak butuh senyum manismu yang membunuh pelan-pelan rakyatmu.
Bertobatlah agar negri ini selamat dari gonjang ganjing karena ulahmu !!!

Ki Demang Nur
Sumenep, 25 Agustus 2024.