Tokoh Kaur Inginkan Pemimpin Daerah Hasil Pilkada 2024 yang pro Rakyat Biasa

Kaur, JNN.co.id – Ketua DPW Partai PBB Provinsi Bengkulu Abdul Hamid (Cik Dhoel) Pastika bersama para akademisi dan tokoh berbagai profesi dalam diskusi dengan tajuk Menemukan Pemimpin dengan Kebijakan Pro Rakyat Biasa di Kaur,

Sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Kaur serta para tokoh berbagai profesi memberikan harapan atau keinginan agar Pilkada 2024 dapat menghasilkan pemimpin daerah dengan kebijakan yang pro Rakyat Biasa.

“Janji-janji politik direalisasikan 50 persen saja sebenarnya sudah baik, tetapi seringkali pemimpin daerah lebih mengutamakan perintah induk partai dibandingkan janji politik pada rakyat,” kata akademisi Bupati Kaur Periode 2011-2016 Dr. Ir. Hermin Malik, M.Sc. di Bengkulu, Selasa.

Hermin Malik menyampaikan hal tersebut dalam acara diskusi dengan tajuk “Menemukan Pemimpin dengan Kebijakan Pro Rakyat” dan sekaligus menilai perkembangan pendidikan di Kaur yang masih memerlukan tenaga-tenaga ahli dibidangnya.

Pemimpin daerah dengan kebijakan yang pro rakyat, lanjut dia, termasuk juga harus membuat kebijakan atau regulasi yang pro pemuda dan perempuan di Kaur.

Sementara itu, akademisi Dr. Ir. Hermin Malik, M. Sc. menyoroti untuk terpilihnya pemimpin daerah yang pro rakyat juga dihadapkan pada tantangan sikap pemilih yang berpikir masih instan dan tidak mau melihat rekam jejak calon peserta pilkada.

Herdaya Damsyah, SE atau sering disapa ADAM (Tokoh Masyarakat) dan Bupati Kaur Periode 2011-2016 ( Dr. Ir. Hermin Malik, M. Sc. dan akademisi lainnya berpandangan senada agar pemimpin daerah hasil Pilkada 2024 merupakan sosok yang tidak egois, dan memiliki kebijaksanaan.

“Jika sudah terpilih, pemimpin daerah merupakan pemimpin milik bersama, dan tidak lagi menjadi pemimpin kelompok tertentu,” ucapnya.

Herdaya Damsyah, SE atau sering disapa ADAM (Tokoh Masyarakat) mengatakan pemimpin daerah harus memiliki integritas dan moral serta mau merangkul berbagai komponen masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Herdaya Damsyah, SE atau sering disapa ADAM (Tokoh Masyarakat) Pastika meminta kaum intelektual dapat menunjukkan daya kritisnya pada perhelatan politik Pilkada Serentak 2024.

“Kebijakan pro rakyat biasa itu adalah kebijakan yang dikehendaki oleh rakyat. Yang mereka mau diantaranya biaya sekolah dan kesehatan yang murah, dan mereka bisa hidup lebih sejahtera,” ucapnya.

Ia pun menginginkan ke depan agar para intelektual atau cendekiawan tidak tinggal diam jika memang ada kebijakan pemerintah yang melenceng dan pers dapat menyuarakan yang sesungguhnya.

“Kaum cendekiawan harus mau berbicara sesuai dengan Perguruan Tinggi dan jangan sampai melacurkan diri ketika pemimpin yang menjalankan kebijakan tidak pro rakyat,” ucapnya

Menurut Hermin Malik, diakui saat ini ada fenomena keterbatasan calon pemimpin daerah karena calon pemimpin lahir melalui parpol, yang diharapkan ke depan kaum intelektual juga mau terjun dan masuk parpol.

“Namun tetap ada cara yakni tidak diam dan perlu keberanian. Jadi, hadirnya metode ini bisa menjadi jembatan untuk itu. Ciri pemerintahan yang demokratis setidaknya ada tiga yakni transparan, akuntabel dan partisipasi publik,” ujarnya.

Bupati Kaur Periode 2011-2016 (Dr. Ir. Hermin Malik, M. Sc) mengatakan saat ini ada ahli bergelar doktor dan profesor yang semestinya ini bisa membuat Kaur lebih bagus, sejahtera dan maju. “Saya menagih daya kritis dari para intelektual, sebelum kita terlambat,” katanya.

Tokoh Masyarakat Herdaya Damsyah, SE atau sering disapa ADAM (Tokoh Masyarakat) menambahkan agar pihak perguruan tinggi dapat ikut berperan dalam menentukan calon pemimpin daerah, demikian juga para netizen harus cerdas.

Sementara itu, tokoh muda Ahmad Qodriza dan Wimpi Arista juga berharap pemimpin harus mau mendengar aspirasi masyarakat biasa.

Sebagaimana disampaikan Ahmad Qodriza dan Wimpi Arista juga bertujuan untuk menjembatani kalangan yang ingin meningkatkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi.ucapnya pada wartawan JNN.grup/Selasa, (Joliy)