
LABUAN BAJO-JNN.CO.ID| Akibat pekerjaan Proyek milik PT. Floresko Aneka Indah kerja asal jadi dan tidak sesuai dengan spesifikasi, Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Manggarai Barat, menuntut tiga poin penting antara lain; Meminta Bupati Edi untuk Copot Kepala Dinas PU dari jabatannya, Mendesak Dinas PU agar optimalkan fungsi pengawasan untuk pengerjaan yang bersumber dari dana pinjaman, Meminta Kepala Dinas PU agar PHK semua kontraktor yang nakal yang dengan sengaja melakukan pekerjaan tidak sesuai instrumen RAB.
Hal itu disampaikan Lorens Logam, Ketua Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat melakukan aksi demonstrasi bersama masyarakat di depan Kantor Pekerjaan Umum (PU) di Labuan Bajo, pada Jumat 17 Juni 2022.
Ketua Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN), Lorens Logam Selaku Kordinator aksi mengecam keras Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dalam hal ini Dinas Bina Marga Bina Konstruksi dan Perhubungan atas pengerjaan rekonstruksi Tahun Anggaran 2022, lebih khusus peningkatan ruas jalan Bambor-Werang yang bersumber dari dana pinjaman PT SMI, dikerjakan PT. Floresko Aneka Indah.
” Kami bersama masyarakat melihat secara fakta di lapangan bahwa pengerjaan tersebut tidak berkualitas atau tidak sesuai spek dalam RAB “, tegas Logam.
Selain itu, PKN bersama masyarakat menilai penggunaan dana pinjaman tersebut tidak sesuai dengan spirit pembangunan yang digaungkan dari awal untuk pemulihan ekonomi masyarakat.

Ada banyak pekerjaan yang sudah direalisasikan, namun tidak sesuai kualifikasi dan kualitas yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diharapkan peran penting dari Dinas PU harus lebih intens dalam fungsi pengawasan. Tapi justru yang terjadi Nihil atau gagal soal fungsi pengawasan.
Kepala Dinas PU Yosef Suhandi melalui Sekretarisnya Richard Sontani merespon baik aksi yang dilakukan PKN Mabar bersama mabar.
Dalam penjelasannya, Richard mengapresiasi aksi yang dilakukan PKN bersama masyarakat.
” Ini adalah bentuk partisipasi control yang nyata dari PKN bersama masyarakat yang tentunya menjadi auto kritik buat kami “, tutur Sontani.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Ini akan kami tindak lanjuti ke dalam untuk dievaluasi dan juga penting bagi kami untuk mengetahui lokasi dari material yang di ambil untuk di masukan ke lab.
” Terimakasih banyak sudah mengingatkan kami, karena saya pikir ini upaya-upaya preventif untuk membuat kami selaku institusi penyelenggara di tingkat pemerintah untuk lebih baik dalam melakukan dan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Tapi yang paling penting apa yang disampaikan oleh PKN bersama masyarakat adalah cara yang terbaik untuk kami evaluasikan “, tutup Sontani. *(FD/RED)